Perjamuan Kudus adalah acara penting bagi umat Kristiani. Selain sebagai perayaan Kristus yang bangkit dari kematian, Perjamuan Kudus juga menjadi wujud nyata keimanan dan kesucian dalam kehidupan seorang Kristiani. Untuk memberikan nilai lebih dalam perayaan Perjamuan Kudus, umat Kristiani biasa menghias dinding gereja dengan berbagai hiasan yang berkaitan dengan perayaan tersebut.
Memilih Hiasan Dinding Perjamuan Kudus
Hiasan dinding Perjamuan Kudus memiliki banyak macam. Mulai dari ornamen bergambar roti dan anggur, mural yang menampilkan scene Perjamuan Terakhir dengan Yesus dan murid-muridnya, hingga gambaran Kristus dan Bunda Maria yang dipajang di sekitar altar. Namun, kita harus selektif dalam memilih hiasan dinding Perjamuan Kudus.
Hiasan dinding Perjamuan Kudus sebaiknya tidak hanya dipilih karena sekadar bentuk atau seni, tetapi juga sebagai simbol yang mendidik dalam iman. Memilih hiasan dinding yang sesuai akan memperkuat nilai-nilai keagamaan yang hendak dirayakan.
Ornamen Bergambar Roti dan Anggur
Ornamen bergambar roti dan anggur adalah hiasan dinding yang mudah ditemukan dalam sebuah gereja. Mereka merujuk kepada elemen-elemen Pentakosta seperti roti serta minum anggur sebagai simbol tubuh dan darah Kristus. Bahkan sajian roti dan anggur disebut sebagai sakramen Kudus yang memberikan berkat rohani bagi mereka yang percaya.
Mural Perjamuan Terakhir
Mural Perjamuan Terakhir menampilkan Yesus dan murid-muridnya sedang makan malam. Ini tidak hanya sebuah gambaran sejarah, tetapi juga berbicara tentang kehadiran Yesus di tengah kaum awam. Melalui hiasan dinding ini, umat Kristiani dipanggil kembali untuk menjalin, memperkuat, dan memperdalam relasi antara sesama sebagai umat Kristiani.
Gambaran Yesus Kristus
Gambaran Yesus Kristus yang di pajang sebagai hiasan dinding Perjamuan Kudus, memberi keberanian kepada umat Kristiani untuk memusatkan hidup mereka pada tujuan kebaikan. Mereka dipanggil untuk mengikuti Yesus Kristus sebagai teladan sempurna keimanan dan kesucian.
Kesimpulan
Hiasan dinding Perjamuan Kudus tidak hanya sebagai tamplian dekoratif dalam sebuah gereja, namun sebagai tanda iman Kristiani yang memperdalam penghayatan iman. Hiasan yang dipilih menjadi kekuatan dalam kehidupan rohani, bukan sekadar bentuk atau gambaran.